Marquez Sebut MotoGP Perlu Batasi Perkembangan Aerobody
![Marc Marquez saat sesi tes pra-musim MotoGP 2024. Marquez akan menjalani debut resmi di atas motor Ducati pada seri pembuka di Qatar pada 8-10 Maret 2024 mendatang.](https://asset.kompas.com/crops/xcDH5YzqJS6Kfn-FkAWzZOSBYdM=/0x0:3872x2581/1200x800/data/photo/2024/02/09/65c5971ccf933.jpg)
JAKARTA, - Pebalap Gresini Racing Ducati, Marc Marquez, mendukung rencana MotoGP untuk mengurangi piranti aerodinamika pada motor.
Seperti diketahui, juara dunia delapan kali itu terang-terangan menyatakan ketidaksukaannya terhadap perangkat aero. Hal itu tidak berubah meski kini pebalap jebolan Honda itu pindah ke Ducati yang merupakan pelopor winglet.
Baca juga: Ada Razia Besar-besaran, Industri Knalpot Lokal Nyaris Mati
Marquez dengan tegas mengatakan, MotoGP perlu membatasi perkembangan aerobody pada 2027. Sebab di tahun itu MotoGP akan mengeluarkan serangkaian peraturan teknis baru.
![Alex Marquez sebut Marc Marquez sudah terlalu dekat pada sesi tes pra-musim dan sebenarnya tidak membutuhkan bantuan untuk beradaptasi](https://asset.kompas.com/crops/Z47y0S_aLvdZA2udhSJIVkSrO7Y=/0x30:1440x990/750x500/data/photo/2024/02/09/65c5971bbdf83.jpg)
“Bagi saya, hal pertama yang perlu kami lakukan adalah mengurangi aerodinamis," ujar Marquez dilansir dari Crash, Kamis (29/2/2024).
"Untuk masa depan MotoGP, saya tidak tahu apakah saya akan berada di sini, tetapi dalam dua tahun, tiga tahun, empat tahun, kami perlu mengurangi aerodinamika," ujarnya.
Baca juga: AHM Siapkan Kurikulum Pelatihan Berkendara Motor Listrik
Marquez mengatakan, pembatasan pengembangan aerobody pasti berpengaruh pada kecepatan motor. Namun hal itu tidak akan berdampak banyak buat penonton sebab yang dicari dari penonton ialah balapan yang menarik.
Marquez mengatakan motor MotoGP saat ini sangat kencang. Secara teknologi hal tersebut baik namun pada akhirnya pebalap jadi "mengikuti" motor dan membuat balapan membosankan.
![Marc Marquez saat sesi tes pra-musim MotoGP 2024](https://asset.kompas.com/crops/llmK9KqgG1zUYh-X1rtWggqKMi0=/0x568:1440x1528/750x500/data/photo/2024/02/09/65c5971ba37aa.jpg)
“Ini akan membuat motor menjadi lebih lambat. Karena sekarang kami menggunakan torsi besar karena tidak ada wheeli dan kami mengerem sangat terlambat. Anda hanya perlu mengikuti garis, Anda tidak bisa melawan motornya," kata dia.
Marquez mengatakan, motor tambah kencang tapi jadi sulit menyalip pebalap lain. Jadi pertama-tama yang perlu dilakukan adalah mengusahakannya," ujar Marquez.
"Lalu jika motornya lebih lambat, pertunjukannya akan lebih baik. Mengapa? Karena orang-orang yang menonton di TV tidak menyadari jika Anda berkendara dengan kecepatan 360 kpj atau 340 kpj. Ini masih lebih dari 300 kpj," ujarnya.
Terkini Lainnya
- Subaru Luncurkan Tiga Model Edisi Terbatas...
- Pemesanan Toyota New GR Yaris Tidak...
- MPV Listrik BYD M6 Dirancang Khusus...
- Hyundai Jalin Kerja Sama Perluas Charging...
- Promo Subaru di GIIAS 2024, Hadiah...
- Tidak Hanya EV, Wuling Lanjutkan Pengembangan...
- Kalista Jajaki Binsis Penyewaan Kendaraan Listrik...
- Di Jepang, Isuzu Elf EV Jadi...
- Staf Khusus Kementerian ESDM Jajal Toyota Innova Zenix Hybrid Vegan
- Beyond Zero, Komitmen Toyota dalam Mengurangi Emisi Karbon
- Bahas Platform Canggih e4 yang Disematkan di SUV BYD Yangwang U8
- Asosiasi China Ungkap Pentingnya Pengembangan SPKLU untuk EV Nasional
- Stafsus ESDM Ungkap Kendala Pengembangan Bahan Bakar Bioetanol di Indonesia
- Keuntungan Beli Mobil di GIIAS 2024
- Pemerintah Upayakan Pengembangan Mobil Hybrid Berbahan Bakar Nabati
- Wintrone Punya Kendala Penuhi Regulasi Bobot Bus Listrik
- Alasan Kenapa Mobil Elektrifikasi Harus Pakai Kaca Film Khusus
- Modifikasi Truk Canter Jadi Kendaraan VAR Liga Indonesia
- Bekal Aion ES Bersaing di Segmen Sedan Listrik Tanah Air
- Sinyal GWM Ora 03 Segera Dijual di Indonesia
- Bawa Tema Lokal, Bus Baru Adiputro Padukan Aksara Jawa dan Batik
- Beda Segmen, Hyundai Klaim Konsumennya Tak Khawatir Pakai Asuransi TPL
- Alasan Kenapa Motor Listrik Butuh Cara Berkendara Berbeda
- Aturan Data STNK Bakal Dihapus jika Pajak Kendaraan Mati 2 Tahun Segera Berlaku
- Ketahui Batas Aman Mobil Melewati Banjir
- Pasarnya Masih Kecil, Ini Alasan MG Indonesia Luncurkan MPV Listrik
- AHM Siapkan Kurikulum Pelatihan Berkendara Motor Listrik
New
- Bos Ducati Minta Jangan Bandingkan Marquez dengan Bagnaia dan
- Begini Cara Membedakan Kaca Film Asli atau
- Pabrik Hyundai Indonesia Produksi Ratusan H-1 Tiap
- Mobil Ditinggal Selama Libur Nataru, Jangan Sampai Jadi Sarang
- Komunitas Toyota Calya Gelar Touring ke Sumatera
- Adu Spesifikasi Wuling Almaz Hybrid Vs Toyota Corolla Cross
- Duplikat Smart Key Motor Keyless di AHASS, Harga Mulai Rp
- Suzuki Jimny 5-Pintu Edisi Heritage Meluncur, Cuma 500
- Komunitas GR Enthusiast Geber Unit Gazoo Racing di Sirkuit
- Kawasaki Ninja H2 Carbon, Hanya Ada Satu di
Recommend
- Mulai Banyak Pesaing, Mazda Indonesia
- Impor dari Thailand, Honda CT125 Masih
- Pentingnya Latihan Pakai Simulator buat Tim Formula
- Definisi Moge Ternyata Juga Berbeda di Tiap
- Hyundai Indonesia Pastikan Luncurkan SUV Creta di GIIAS
- Pebalap Federal Oil Gresini Moto2 Finis Lima Besar di Moto2
- Harga Hatchback Bekas Akhir Tahun, Jazz Rp 100 Jutaan, Yaris Rp 90
- Hanya Imbauan, Pengendara Motor yang Pakai Sandal Jepit Tidak
- Cara Mudah Dongkrak Penampilan
- Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di Jatim Berlaku sampai Akhir Juni