Tips Cegah Ban Mobil Pecah Saat Perjalanan Mudik Lebaran
![Ban dan velg roda kanan belakang mobil Daihatsu Xenia yang dikemudikan BP (58) pecah setelah berusaha melarikan diri usai bersenggolan dengan sepeda motor di jalan raya Desa Pojok, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Senin (7/8/2023)](https://asset.kompas.com/crops/t8HzyZjJz8jbvZ5ILTivGnwhtU8=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2023/08/07/64d10bdfd10f9.jpg)
JAKARTA, - Bagi masyarakat ingin melakukan perjalanan mudik Lebaran, tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan pada ban mobil sebelum berangkat. Kendati sepele, hal ini bisa mencegah ban pecah saat di perjalanan.
Sebab, apabila ban alami pecah, selain mengancam keselamatan, tentu saja sekaligus menghambat perjalanan.
Biasanya, pada bagian pintu pengemudi tertera stiker yang memperlihatkan tekanan udara yang sesuai bobot kendaraan.
Saat mudik, biasanya mobil akan diisi dengan banyak penumpang dan barang. Dampaknya, bobot kendaraan jadi lebih berat dan tekanan udara ban harus lebih tinggi daripada saat mobil cuma diisi satu atau dua orang.
Baca juga: Sampai H-2 Lebaran, 1,2 Juta Unit Kendaraan Keluar Jabodetabek
On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk Zulpata Zainal mengatakan, tekanan udara ban pada stiker sudah disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan, maka bisa dijadikan acuan yang tepat.
“Kalau masih sesuai berat yang direkomendasikan pabrikan mobil, tetap pakai data yang ada di stiker,” kata Zulpata, belum lama ini kepada .
Saran dari pabrikan ban mobil, jika nantinya akan melewati jalan tol, tekanan udara bisa ditambah sedikit untuk menghindari ban pecah saat dipacu di jalan bebas hambatan.
![Ilustrasi kerikil yang menempel pada alur ban mobil](https://asset.kompas.com/crops/bwpDE_8G4QLxrj2nw4uny16aCu8=/71x349:4495x3298/750x500/data/photo/2024/03/25/660066351fd10.jpg)
“Dari pabrikan ban menyarankan tambah 2 psi sampai 3 psi, apabila masuk ke jalan tol. Harapannya tidak banyak defleksi pada dinding samping ban,” kata Zulpata.
Sebagai contoh, pada stiker disarankan tekanan udara ban depan 32 psi dan 34 psi untuk belakang. Maka jika disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan ban, tekanan udara ban depan menjadi 34 psi dan belakang 36 psi. Pasalnya, saat ban kekurangan udara, maka dinding samping yang paling tersiksa.
Baca juga: 6 Cara Mudah Cek Kemacetan via HP Selama Masa Mudik Lebaran
Defleksi atau perubahan bentuk dinding membuat ban stress dan berisiko pecah saat digunakan terus-menerus.
Zulpata juga mengimbau pemilik kendaraan untuk memastikan tidak ada kerusakan pada ban. Maksudnya, ban dalam keadaan utuh, tidak ada luka atau sobek, terutama di bagian dinding ban.
“Pengendara juga wajib memastikan tidak ada kebocoran di telapak ban maupun sekitar pentil. Tapaknya juga terbebas dari kerikil yang menempel dan yang paling penting direkomendasikan pabrikan,” kata Zulpata.
Terkini Lainnya
- Mobil Butuh Ban Khusus untuk Melibas...
- Produsen Ban Ini Punya 2 Produk...
- Pilihan Ban SUV dan Pikap Kabin...
- Beda Pengetesan Ban Bridgestone di Indonesia...
- Airlangga Klaim Kebijakan EV Berjalan Baik,...
- Perhatikan Ini Sebelum Kredit Mobil
- Awas Macet, Ada Perbaikan Tol Jakarta-Cikampek...
- Jusuf Hamka Borong 100 Unit Mobil...
- Simulasi Biaya ke GIIAS Satu Keluarga, Siapkan Minimal Rp 700.000
- Strategi Baru dan Efek Kejut MPV Listrik BYD M6
- Sambut 50 Tahun, Isuzu Lanjutkan Komitmen Inovasi dan Melayani
- Perhatikan Hal Ini Sebelum Ganti Pelek Mobil
- Modifikasi Kabin Toyota Hiace Jadi Elegan Modal Rp 450 Juta
- Sasis Tronton Canggih Mercedes-Benz Pakai Bodi Bus Tingkat
- 500 Unit Aion Y Plus Mulai Dikirim, Sampai Indonesia Agustus 2024
- Bedanya Modifikasi Truk Aliran Semi dan Full Ekstrem
- Beda Sopir Truk Profesional Paling Dasar yaitu Lakukan Pengecekan
- Skema Kredit Mobil Listrik VinFast VF e34, Cicilan mulai Rp 5 Juta
- Begini Cara Memilih Ban Mobil Baru yang Benar
- Anti Ribet, Simak Cara Merawat Baterai Hyundai Listrik Ioniq 5
- Cara Daihatsu Menunjukkan Komitmen Keberlanjutan di GIIAS 2024
- Suzuki Berikan Diskon Menarik untuk Mobil Hybrid di GIIAS 2024
- Pilih Dashcam Murah di GIIAS 2024, Sudah Ada Fitur Perekaman Loop
- Anti Ribet, Simak Cara Merawat Baterai Hyundai Listrik Ioniq 5
- Begini Cara Memilih Ban Mobil Baru yang Benar
- Mengenal Contraflow yang Populer Setiap Mudik Lebaran
- Organda Mengkritisi Jasa Raharja, Jangan Sembarang Kasih Santunan
- Tips Cegah Tikus Bersarang di Mobil Selama Mudik Lebaran
- Kendaraan Menyeberang dari Jawa ke Sumatera Tembus 159.000 Unit
- Mobil Dibawa Pulang Kampung, Hindari 2 Tempat Parkir Ini
New
- Ragam Pilihan Mobil Baru di Bawah Rp 200 Juta per November
- Road Trip Naik Mobil Listrik, Tak Dianjurkan Pakai Roof
- Begini Trik Mobil Daihatsu Jadul Bisa Lulus Uji
- Konversi Honda CB750 Jadi
- Rossi dan Vinales Eksperimen Ganti Posisi
- Rossi Balapan dengan Murid Sendiri di MotoGP
- Ketemu Pengendara Tanggung, Harus Jago
- Yamaha Selalu Tertarik pada
- Video 2 Mobil Penyok Kejar-kejaran di Tol, Ternyata Ditabrak
- Pasang dB Killer pada Knalpot Racing Pengaruhi
Recommend
- Rupiah Masih Melemah, Siap-siap Harga Spare Part Otomotif
- Viral, Unggahan Biaya Perbaikan Honda Jazz Ringsek Tembus Ratusan Juta
- Bukan Sekadar Aksesori, Pahami Fungsi Penting Talang Air
- Ternyata Pihak Rental Tak Terlalu Suka Sewa Lepas
- Sleeper Bus Milik PO Zafa Trans Layani Trayek Makassar -
- Toyota Mulai Uji Hilux BEV, Rencana Produksi Tahun
- Menu Motor Listrik Subsidi di bawah Rp 10
- Cas Baterai Hyundai Kona di Rumah Butuh 19
- Skutik Bongsor Bekas, NMAX atau PCX yang Cepat
- Jaga Kebersihan Kabin Mobil Jangan Sampai Jadi Sarang