BRIN Minta Indonesia Percepat Program EV
![Ilustrasi kendaraan listrik.](https://asset.kompas.com/crops/gKiWvj9zxK2pZV_D6K9Sn8ebK_4=/0x0:780x520/1200x800/data/photo/2021/11/22/619b62f0051de.jpg)
JAKARTA, - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan pentingnya Tanah Air untuk ikut dalam menggagas program kendaraan listrik (electric vehicle/EV) sebagaimana dilakukan beberapa negara lainnya saat ini.
Dijelaskan Kepala Organisasi Riset Tata Kelola Pemerintahan, Ekonomi, dan Kesejahteraan Masyarakat BRIN, Agus Eko Nugroho, hal terkait memungkinkan Indonesia melakukan diversifikasi sumber energi.
”Mobil listrik dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil dan meningkatkan kemandirian energi Indonesia, serta mengurangi kerentanan terhadap fluktuasi harga dan pasokan minyak dunia,” jelasnya dikutip Jumat (26/4/2024).
Baca juga: Chery Pastikan Jaecoo Dijual di Indonesia, Bawa EV dan PHEV
![Ilustrasi mobil listrik BAIC Arcfox aT](https://asset.kompas.com/crops/mGQKw1Bo5SIRd3P0yV0Y_m0GrxE=/224x223:4735x3231/750x500/data/photo/2024/03/31/66086844cdbeb.jpg)
Lebih jauh, ia mengatakan program mobil listrik juga dapat mendorong inovasi dalam industri otomotif dan industri terkait, seperti industri baterai.
Penggunaan mobil listrik diyakini memiliki biaya operasional yang lebih rendah dibandingkan mobil konvensional. Sehingga bisa membantu mengurangi biaya transportasi jangka panjang bagi individu dan bisnis.
Namun, dikatakan Peneliti Senior Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan (PR EIJP) BRIN Erman Aminullah, tidak sedikit tantangan dalam program ini.
Di antaranya, layanan distributor yang disediakan oleh produsen EV, termasuk baterai garansi dan layanan perawatan rutin di bengkel resmi.
“Hal itu kalau kendaraan konvensional layanan sudah ada di mana-mana, sedangkan untuk kendaraan listrik masih terbatas, begitu juga penyediaan pengisi daya elektrik masih sangat terbatas,” paparnya.
Baca juga: Tips Pemula Main Diecast, Jangan Latah Ikut Orang Lain
![Ilustrasi kendaraan listrik](https://asset.kompas.com/crops/lGZmyEUKhXtLrS7klsDtzDr_Nu4=/1108x6:2255x771/750x500/data/photo/2024/03/04/65e5af68acab7.png)
Erman menjelaskan, pengembangan teknologi itu sendiri tergantung dari pasar, seperti faktor konsumen, charger (untuk penyimpanan daya), juga penghematan biaya (mana yang lebih baik, apakah mobil konvensional atau listrik). Jadi, menurutnya, banyak hal yang mempengaruhi teknologi.
Maka ia berpendapat, agresivitas distributor mempunyai peran penting dalam meningkatkan adopsi kendaraan listrik oleh publik. Di mana respon konsumen terhadap insentif pemerintah masih rendah.
Meskipun, kemudahan melalui pemberian pajak penjualan dan diskon pajak tahunan, kendaraan listrik masih tetap ada dianggap oleh masyarakat mempunyai harga jual yang tinggi.
Terkini Lainnya
- Subaru Belum Berencana Pasarkan Kendaraan Elektrifikasi...
- BYD Tanggapi Kebijakan Pemerintah Terkait Kendaraan...
- Wuling Enggan Manfaatkan Pembebasan Bea Impor...
- Ada Pembebasan Tarif Impor, Gaikindo Sebut...
- Menhub Dorong Penelitian Baterai EV: Langkah...
- Kementerian ESDM Jelaskan Urgensi Indonesia Adopsi...
- Stafsus ESDM Ungkap Kendala Pengembangan Bahan...
- Toyota Terus Tambah Mobil Elektrifikasi, Tinggal...
- Mengenal Teknologi DiSus System pada SUV BYD Yangwang U8
- Opsi Dashcam Terbaik di Bawah Rp 2 Juta di GIIAS 2024
- Mazda Hadirkan 1.440 Diecast Produk Mazda di GIIAS 2024
- Ahok Senang Banyak Mobil China Masuk Indonesia
- Pengunjung GIIAS 2024 Serbu Hot Wheels di Stand Honda
- Intip Bus Baru PO Garuda Mas, Punya 4 Kelas dalam 1 Kabin
- Ahok Sebut Potensi Otomotif Indonesia Masih Cerah
- Ada Merek yang Terpencil di GIIAS 2024, Luncurkan Mobil Listrik Rp 800 Jutaan
- Komparasi Mobil Listrik MG 4 EV dengan BYD Dolphin
- Beli Mobil Daihatsu di GIIAS 2024, Diskon Khusus PNS, Guru, dan BUMN
- Pemerintah Sudah Saatnya Keluarkan Insentif Mobil Hybrid
- BYD Pastikan Harga Mobilnya Tidak Naik dalam Waktu Dekat
- Pesona Mobil Hybrid Produksi Lokal di GIIAS 2024, Innova Zenix
- Cara Perusahaan Ini Buktikan Komitmen Layanan Sewa Kendaraan
- Pilihan Dashcam Murah di GIIAS 2024, mulai Rp 799.000
- Selain EV, Chery Bakal Produksi Hybrid dan PHEV di Indonesia
- Wuling BinguoEV Digeber 1.300 Km dari Jakarta ke Mandalika
- Polytron Jamin Harga Sewa Baterai Motor Listrik Tidak Akan Naik
- Penjualan Spare Part Motor Lebih Ramai Secara Online
- Buka Cabang Baru, UPPF Siap Layani Warga Jaksel
New
- Alasan Kenapa Orang Sipil Pakai Pelat Dinas
- Yamaha Dipastikan Tanpa Tim Satelit MotoGP sampai
- Hari Kelima Operasi Patuh Jaya, 2.765 Kendaraan Balik
- [POPULER OTOMOTIF] Kejadian Langka, Gardan Bus PO ALS Lepas dari Bodi | Imbas Skandal Keselamatan, Daihatsu Setop Distribusi Semua Mobilnya di
- [VIDEO] Simak Detail SUV Kompak Audi Q3
- Tanggapan PO Rosalia Indah Soal Keterlibatan Kru pada Kasus
- Intip Spesifikasi Toyota bZ4X yang Meluncur Siang
- Kejutan, Quartararo Tercepat di Tes Sepang Hari
- Tahun Depan Honda Siapkan Dua Motor Listrik
- Lorenzo Bicara Motor Ducati, Honda, dan Yamaha, Mana yang Paling
Recommend
- Simak Jadwal Pelayanan Samsat Polda Metro Jaya Saat Libur
- Pemula Belajar Mobil, Lebih Baik Pakai Transmisi Matik atau
- Cas Baterai Hyundai Kona di Rumah Butuh 19
- Simak Lokasi 20 Lampu Lalu Lintas dengan Teknologi AI di
- PO Juragan 99 Trans Resmi Buka Trayek Bogor- Malang, Pakai Sleeper
- Belajar dari Kasus Pengendara Todongkan Senjata Saat Macet di
- Sekian Biaya Perawatan Haval H6 HEV hingga 100.000
- Wilayah Indonesia yang Paling Sepi Kendaraan Bermotor November
- Arus Balik Padat, Jasa Marga Tutup Rest Area Arah
- Polytron Mau Produksi Mobil Listrik Tahun