Video Mobil Mengekor Belakang Bus biar Irit BBM, Benarkah Demikian?
![Dilansir dari Instagram @danielchtarigan (11/6/2024), seorang pengemudi mengakali kondisi BBM yang tiris dengan mengekor sebuah bus.](https://asset.kompas.com/crops/5D3SLjR06rJgJc4NHZiviKMscFY=/243x43:1346x778/1200x800/data/photo/2024/06/11/666826bfcad04.jpg)
JAKARTA, – Sebagian pengemudi mobil pasti pernah mengalami kejadian hampir kehabisan BBM. Kondisi ini membuat pengemudi putar otak agar mobil bisa melaju lebih jauh dengan BBM tersisa, setidaknya sampai SPBU terdekat.
Dilansir dari Instagram @danielchtarigan, Selasa (11/6/2024), seorang pengemudi mengakali kondisi BBM yang tiris dengan mengekor bus.
Mobil tersebut mengekor sangat dekat, sampai nyaris menempel bumper belakang bus. Dalam dunia balap teknik ini dinamai slipstream.
Baca juga: Bocoran Yamaha NMAX Turbo yang Diduga Akan Meluncur
View this post on InstagramA post shared by Daniel Christian Tarigan, SH, MM (@danielchtarigan)
Namun, benarkah teknik ini mampu menghemat konsumsi BBM? Di samping itu, apakah cara ini aman?
Jusri Pulubuhu, Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, cara ini memang bisa membuat konsumsi BBM jadi lebih hemat.
Karena beban kerja mesin jadi enteng. Kemudian, temperatur mesin bisa turun, mesin yang tadinya panas jadi lebih dingin. Sehingga performa mobil jadi lebih baik, yang ujung-ujungnya membuat BBM lebih hemat.
Baca juga: Trik Naik Bus Transjakarta Hanya Bayar Rp 2.000
“Tapi ini tidak bisa digunakan di jalan raya, yaitu ruang terbuka, yang tidak bisa dikendalikan, tidak bisa diprediksi. Karena bidang pandangnya jadi sempit, artinya blind spot dari sisi pengemudi besar sekali,” ucap Jusri, kepada (11/6/2024).
“Misalnya bus mengerem gara-gara sesuatu, artinya dia langsung menabrak dari belakang. Atau bus menghindari lubang dengan cara melewatinya di antara roda kanan dan kiri, maka dengan mudah mobil di belakang akan menghajar lubang,” kata dia.
Selain itu, untuk mendapat sisi ekonomis tidak semudah yang dipikirkan. Ukuran kendaraan harus sama. Sehingga tidak ada lag antara objek yang satu dengan objek yang membuntuti.
Baca juga: Kronologi Bule Bawa Kabur Truk di Bali, Terobos GT Bali Mandara
![Tabrakan beruntun di jalan raya Ngawi – Solo tepatnya di Desa Jengrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, melibatkan kendaraan truk pengangkut tebu, mobil agya dan truk pengangkut semen. Akibat tabrakan tersebut mobil Agya mengalami kerusakan parah karena tergencet mobil truk semen dan truk tebu.](https://asset.kompas.com/crops/5byhNE0HvtGD_uk1iWWub3cC8vk=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2024/05/18/6648c03ecd157.jpg)
“Kalau umpamanya satu bus, satu mobil kecil, terus aerodinamika mobil juga tidak bagus, maka angin yang lepas memberikan turbulensi,” ucap Jusri.
Maka dari itu, teknik ini harus benar-benar dilakukan dengan mepet sekali. Menurut Jusri, pengemudi harus menempel dengan jarak satu meter agar efektif.
“Karena kalau 4-5 meter tidak efektif. Harus bumper to bumper. Karena pada saat itu, aerodinamika bus menghajar angin, begitu putus, tekanan angin ke bawah, itu akan membuat kendaraan yang membuntuti terkena turbulensi,” kata Jusri.
Baca juga: Video Pengendara Motor Tendang Spion Mobil, Ini Hukum dan Ancamannya
![Penyesuaian tarif integrasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Layang MBZ diberlakukan mulai Sabtu (09/03/2024) pukul 00.00 WIB.](https://asset.kompas.com/crops/5RKER3T_tFJLR2JZrAo4mFPLAY4=/66x0:840x516/750x500/data/photo/2024/03/06/65e7d52101a94.jpg)
“Tetapi itu adalah perbuatan bodoh sekali dalam perspektif keselamatan, karena dia tidak melihat situasi di depannya. Dia sama saja seakan-akan seperti kuda dengan mata tertutup. Dia tidak bisa memperhatikan situasi yang ada di depan bus itu,” ujarnya.
Sementara itu, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, cara ini sebetulnya tidak begitu signifikan untuk menghemat BBM. Sebab, risiko yang bakal dialami lebih besar ketimbang kehematan BBM yang didapat.
“Kalau dekat-dekat lebih irit, tapi bisa berimbas tabrak belakang,” kata Sony, kepada (11/6/2024).
Baca juga: Peringati HUT RI dan Jakarta, Pemprov Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan
![Ilustrasi berkendara di jalan lurus](https://asset.kompas.com/crops/fAsaWcHLia7OlyLAmnYmWYetkP8=/702x191:3656x2160/750x500/data/photo/2024/04/17/661fbdf0c04a4.png)
Menurut dia, lebih baik pengemudi menjaga jarak yang aman, sambal memperbaiki injakan pedal gas supaya lebih irit.
“Karena irit enggak selalu dengan mepet-mepet di belakang bus. Cara ini mungkin efektif kalau SPBU-nya sudah dekat,” ujar Sony.
“Kalau masih jauh kan repot, yang benar adalah merencanakan perjalanan dengan matang, dan menerapkan cara eco driving,” ucap dia.
Terkini Lainnya
- Rekomendasi Jenis BBM untuk Nissan Serena...
- Nissan Serena Terbaru Tinggalkan Kesan Boros,...
- Ikut Tanggung Jawab Keselamatan, Hino Buka...
- Video Viral Bus Sugeng Rahayu Ugal-ugalan...
- Bus Listrik Karoseri Tentrem Jadi Kendaraan...
- Isuzu Tawarkan Inovasi Kendaraan Pariwisata Melalui...
- Pertamina Perluas Wilayah Wajib QR Code...
- Intip Bus Baru PO Garuda Mas,...
- Begini Cara Memperoleh QR Code untuk Beli Pertalite
- Diskon SUV Kompak Menengah, Banting Harga Rp 50 Juta
- BYD Mulai Serius Sasar Konsumen First Car Buyer
- Sopir Truk Kurang Ilmu Karena Dianggap Beban Bukan Aset
- Pekan Terakhir GIIAS 2024, Catat Jadwal Pameran dan Harga Tiketnya
- Kapan Suzuki Meluncurkan Mobil Strong Hybrid?
- Booth Ramah Anak Daihatsu di GIIAS 2024
- Jokowi Santai Tesla Tidak Kunjung Berinvestasi di RI
- Intip 3 Bus Baru PO Bagong di GIIAS 2024
- Akhir Pekan Nonton Konser di GIIAS 2024, Ada Tipe-X sampai Ello
- [POPULER OTOMOTIF] Bus Baru PO Garuda Mas | Suzuki Fronx Siap Meluncur di Jepang | Bus DAMRI Perintis Hadir di Surabaya
- Mengenal Teknologi DiSus System pada SUV BYD Yangwang U8
- Opsi Dashcam Terbaik di Bawah Rp 2 Juta di GIIAS 2024
- Mazda Hadirkan 1.440 Diecast Produk Mazda di GIIAS 2024
- Ahok Senang Banyak Mobil China Masuk Indonesia
- Jokowi Santai Tesla Tidak Kunjung Berinvestasi di RI
- 30 Persen Tiket MotoGP Indonesia 2024 Sudah Terjual
- Komunitas Toyota Raize Gelar Ngobardak agar Makin Solid
- Kawasaki Siapkan Tiga Motor Baru di Jakarta Fair 2024
- Sulitnya Ikut Shell Eco-Marathon, Tidak Semua Mobil Lulus Uji Inspeksi
- Ini Arti Nama Mobil Listrik Zeekr, Ada Unsur Krypton
New
- Pindah Motor dari Yamaha ke Aprilia, RNF Racing Mulai dari
- BMW Motorrad Mulai Lirik Peluang Masuk ke
- Libur Akhir Tahun, Pertamina Jamin Kesiapan Fasilitas Layanan
- Royal Enfield Shotgun 650 Diperkenalkan, Estimasi Harga Rp 56
- [POPULER OTOMOTIF] Ini Dampak Mencampur BBM Pertalite dan Pertamax Turbo | Cerita Pemilik Tesla Model X yang Tewas karena Transmisi Layar
- Menakar Peluang Suzuki Katana Hidup
- Mengenal Fungsi Overdrive pada Mobil
- Jangan Tunggu Overheat, Ini Tanda Radiator Mobil Sudah Minta
- Kenali Penyebab Radiator Mobil
- Mau Mudik Pakai Mobil Pasang Roof Box, Ingat Aturan dan
Recommend
- Referensi Modifikasi Toyota Hilux, Bukan Sekadar
- Suites Class PO Handoyo Kena Jiplak Operator Bus
- Mobil Listrik China Makin Ramai di Indonesia, Ini Kata
- Bersama Korlantas, Kemenhub Koordinasi Penyekatan Larangan
- Wuling Finance Kerjasama dengan Akulaku Finance
- Curhat Wanita yang Mobilnya Sudah Dijual dan Diblokir, tapi Masih Dikirim Surat Tilang
- Aleix Espargaro Kesal Batal Dapat Penghargaan Agostini
- Mitsubishi Tawarkan Semprot Disinfektan Mobil
- Hasil FP1 MotoGP Algarve 2021, Quartararo Tercepat, Rossi
- Banyak Mobil Baru Meluncur di IIMS 2023, Termasuk