Hitung Jarak Aman Ideal di Belakang Bus Saat Macet di Puncak
![Situasi arus lalu lintas di sepanjang Jalur Wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, usai diterapkan one way, Sabtu (23/12/2023).](https://asset.kompas.com/crops/Q9x21hruRpt5FGA35JA4W0-lEss=/0x0:0x0/1200x800/data/photo/2023/12/23/6586c4d610c71.jpg)
JAKARTA, - Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat masih jadi destinasi wisata favorit untuk liburan keluarga di momen Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
Namun sebagai destinasi wisata Kawasan Puncak sering macet. Sedangkan dalam kondisi macet parah bisa berdampak pada kondisi mobil terutama kendaraan besar yang harus merayap di kondisi menanjak.
Baca juga: Toyota Kawal Perjalanan Liburan Konsumen yang Gunakan BEV dan PHEV
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting Jusri Pulubuhu menjelaskan, jika terkena macet di Puncak, usahakan untuk menjaga jarak terutama jika berada di belakang kendaraan besar seperti bus dan truk.
![Situasi arus kendaraan di pintu keluar Gerbang Tol Ciawi, Simpang Gadog, Puncak Bogor, Jawa Barat.](https://asset.kompas.com/crops/fp9Hg41o_qrNTiZgaeF3JYvKpK0=/0x0:0x0/750x500/data/photo/2023/04/30/644e4557d91a9.jpg)
Namun, berapa jarak ideal jaga jarak yang dimaksud?
"Berapa meter adalah pertanyaan yang bagus. Kalau mobil bergerak kita bisa punya jarak pedoman yaitu waktu mekanikal dan reaksi manusia yaitu sekitar tiga detik," ujar Jusri kepada , Sabtu (23/12/2023).
"Waktu reaksi manusia ialah saat ketika meeka sadar bahwa ada bahaya ada bus atau truk mundur sehingga pengemudi memutuskan harus menghindar, tapi kalau kecepatan nol, mobil di depan dari nol, itu jaraknya kurang lebih tiga kali panjang badan kendaraan. Jaga jarak tiga kali panjang mobil itu kalau (kecepatan) nol ya, jangan sampai salah kaprah ya," ujar Jusri.
Masalahnya kata Jusri, hal tersebut memang sulit dilakukan di Indonesia apalagi di kondisi macet di Kawasan Puncak sebab dianggap tidak efektif dari sisi kecakapan mengemudi.
Baca juga: Soal Skandal, Kemenhub Akan Lakukan Uji Sampling Mobil Toyota-Daihatsu
KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN Kemacetan lalu lintas di kawasan wisata Puncak Bogor, Jawa Barat, Senin (24/4/2023).
"Di Indonesia kita masih lemah menerapkan standar jarak aman kalau kita mengikuti jarak menjaga jarak tiga kali panjang kendaraan di daerah tanjakan," kata Jusri.
"Maka yang terjadi kemungkinan yang terjadi ialah diklakson sama orang disuruh maju, atau yang kedua dia akan segera disalip oleh kendaraan lain, masuk ke sana," ujar Jusri.
"Orang bertanya berapa jarak aman, namun masalahnya itu dalam kondisi ideal. Sedangkan di Indonesia tidak ideal. Minimal dua pajang kendaraan, misalkan panjang mobil 4 meter berarti kalau dua kali panjang 8 meter," katanya.
Terkini Lainnya
- Bus Listrik Karoseri Tentrem Jadi Kendaraan...
- Intip Bus Baru PO Garuda Mas,...
- Bedanya Bodi Bus Navigator Listrik dan...
- Bus Baru PO Garuda Mas, Harga...
- Alasan Kenapa USB Port di Bus...
- Daftar Pilihan dan Harga Mobil Hybrid...
- Bus Listrik Buatan Karoseri Tentrem Pakai...
- Bahas Platform Canggih e4 yang Disematkan...
- Sasis Tronton Canggih Mercedes-Benz Pakai Bodi Bus Tingkat
- 500 Unit Aion Y Plus Mulai Dikirim, Sampai Indonesia Agustus 2024
- Bedanya Modifikasi Truk Aliran Semi dan Full Ekstrem
- Beda Sopir Truk Profesional Paling Dasar yaitu Lakukan Pengecekan
- Skema Kredit Mobil Listrik VinFast VF e34, Cicilan mulai Rp 5 Juta
- Begini Cara Memilih Ban Mobil Baru yang Benar
- Anti Ribet, Simak Cara Merawat Baterai Hyundai Listrik Ioniq 5
- Cara Daihatsu Menunjukkan Komitmen Keberlanjutan di GIIAS 2024
- Suzuki Berikan Diskon Menarik untuk Mobil Hybrid di GIIAS 2024
- Pilih Dashcam Murah di GIIAS 2024, Sudah Ada Fitur Perekaman Loop
- Mau ke GIIAS 2024 Bisa Manfaatkan Shuttle Bus Gratis
- Bicara Kemungkinan Mazda CX-60 Pro Dirakit Lokal
- Begini Cara Memperoleh QR Code untuk Beli Pertalite
- Diskon SUV Kompak Menengah, Banting Harga Rp 50 Juta
- BYD Mulai Serius Sasar Konsumen First Car Buyer
- Terjebak Macet Saat Liburan Ke Puncak, Jaga Jarak dengan Bus dan Truk
- Libur Nataru, Daihatsu Buka Posko dan Bengkel Siaga
- Tips Aman dan Nyaman Berkendara Saat Libur Nataru
- Tol Cijago Sudah Tersambung, Antisipasi Pengemudi Anti-Kebablasan
- Lebih dari 200.000 Kendaraan Keluar dari Jakarta via Cikampek Utama
New
- Museum Vespa, Ketika Klasik Akur dengan yang
- Maling Ban Mobil, Di Mana Peran Petugas
- Mengendarai Mobil Sport Tidak Butuh Pelatihan
- Ganti Pelat Nomor Putih, Polisi Jamin Tak Ada Tambahan
- 300 Unit Suzuki Burgman Street 125EX mulai Distribusi ke
- Chery Klaim Sudah Kirim 1.000 Unit Omoda E5, Butuh Inden Berapa
- Merokok di Mobil Dapat Merusak Komponen
- Cek dan Uji Emisi Gratis di Daihatsu Kumpul Sahabat Bekasi
- Yamaha RX-King Ahmad Sahroni, Iron Man Bermesin
- Bimota Bakal Balapan di WSBK, Dapat Dukungan
Recommend
- Jawaban Honda soal Rumor Scoopy Pakai Mesin 160
- Risiko Modifikasi CVT Honda PCX, Kenyamanan
- Yamaha Pastikan Tes Motor Listrik E01 Sesuai Jadwal Sebelum
- Ancaman Mitsubishi Mutlak, Suzuki All New Ertiga Harus Meluncur
- Sembuh dari Diplopia, Marquez Sumbang Rp 1,7 M untuk Pengobatan
- Formula E Jakarta Hari ke-Dua Sepi, Marshal Keamanan
- Polisi Antisipasi Titik Rawan Macet di Jawa Timur Saat Tahun
- Mau Beli Mobil Baru di Akhir Tahun? Ikuti 4 Tip Berikut agar Tak Salah
- Asal Kata Cat Duco Membahana di Otomotif
- Awal Mula Delima Jaya Garap Modifikasi Berbagai Mobil