Citroen E-C3 Dapat Insentif Pembebasan Tarif Impor Hingga 2026
![Citroen E-C3](https://asset.kompas.com/crops/RWyUluYGCHXtgs7H37yPLo3_My0=/0x0:1280x853/1200x800/data/photo/2024/05/13/6641dfc1025cf.jpg)
JAKARTA, - Mobil listrik berbasis baterai Citroen E-C3 resmi mendapatkan pembebasan tarif bea masuk impor secara utuh (completely built up/CBU) ke pasar nasional hingga tahun 2026.
Keputusan tekait tercatat dalam Surat Persetujuan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia No 1/KBLBB-CBU/1/OSS/PMDN 2024 yang disahkan pada 3 Mei 2024.
Chief Executive Officer PT Indomobil National Distributor, Tan Kim Piauw menyatakan bahwa insentif dari pemerintah ini akan dipergunakan di dalam masa transisi sampai dimulainya kegiatan produksi E-C3 dalam maksimal dua tahun ke depan.
Baca juga: Paten Motor Bobber Royal Enfield Bocor, Begini Tampilannya
![Citroen E-C3](https://asset.kompas.com/crops/LgHKJHLuGIBYivVOINqtnpy-GUA=/128x85:1152x768/750x500/data/photo/2024/05/13/6641dfc0db478.jpg)
"Kami menyambut gembira dengan diterbitkannya persetuuan atas permohonan kami untuk ikut serta dalam program percepatan elektrifikasi kendaraan di Indonesia," ujar dia dalam keterangannya, Senin (13/5/2024).
"Ini sekaligus membuktikan komitmen jangka panjang Citroen dalam menggarap pasar kendaraan bermotor di Indonesia termasuk kontribusi kami dalam menciptakan mobilitas bebas emisi," tambah Tan Kim Piaw.
Dalam kesempatan terpisah, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Rachmat Kaimuddin menyambut baik atas langkah yang dilakukan anak usaha Indomobil Group ini.
Sebab dengannya pertumbuhan industri kendaraan listrik di dalam negeri akan turut terakselerasi. Hanya saja enggan untuk mengungkap besaran komitmen yang akan digelontorkan Citroen Indonesia.
Baca juga: Paten Motor Bobber Royal Enfield Bocor, Begini Tampilannya
![Citroen E-C3](https://asset.kompas.com/crops/vWzp5YxvuB028o2wSQ-Wchr7efU=/0x113:4032x2801/750x500/data/photo/2024/04/02/660bfe7440e43.jpg)
"Benar, jumlah mobil yang diimpor harus sesuai dengan yang akan diproduksi nanti," kata Rachmat kepada , Senin.
Sebelumnya, Rachmat juga meminta kepada para produsen mobil di Indonesia agar tidak besar-besaran mengimpor kendaraan listrik. Insentif hanya bisa dimanfaatkan dengan catatan importasi sampai 2025 sama seperti jumlah produksi nantinya dan memenuhi TKDN per-2027.
“Kalau tidak memenuhi komitmen mereka harus mengembalikan insentif tersebut secara prorata. Misal dia impor 10.000 unit tapi produksi hanya 8.000, ya 2.000 insentifnya dikembalikan,” katanya belum lama ini.
"Terserah, karena kita tidak bisa tahu kemampuan mereka. Ada yang memang (kapasitasnya) besar tapi kita sampaikan kalau mau impor silakan, tapi konsekuensinya harus produksi banyak juga,” lanjut dia.
Terkini Lainnya
- Ada Pembebasan Tarif Impor, Gaikindo Sebut...
- Pemerintah Masih Upayakan Kehadiran Insentif Mobil...
- Pemerintah Sudah Saatnya Keluarkan Insentif Mobil...
- Alasan Singkat Industri Mobil Listrik China...
- Alasan Singkat Industri Kendaraan Listrik China...
- Sederet Aturan dan Insentif buat Mobil...
- Kia Ikut Bicara soal Insentif Hybrid
- Toyota Harap Insentif Mobil Hybrid Jadi...
- Bicara Kemungkinan Mazda CX-60 Pro Dirakit Lokal
- Begini Cara Memperoleh QR Code untuk Beli Pertalite
- Diskon SUV Kompak Menengah, Banting Harga Rp 50 Juta
- BYD Mulai Serius Sasar Konsumen First Car Buyer
- Sopir Truk Kurang Ilmu karena Dianggap Beban Bukan Aset
- Pekan Terakhir GIIAS 2024, Catat Jadwal Pameran dan Harga Tiketnya
- Kapan Suzuki Meluncurkan Mobil Strong Hybrid?
- Booth Ramah Anak Daihatsu di GIIAS 2024
- Jokowi Santai Tesla Tidak Kunjung Berinvestasi di RI
- Intip 3 Bus Baru PO Bagong di GIIAS 2024
- Akhir Pekan Nonton Konser di GIIAS 2024, Ada Tipe-X sampai Ello
- [POPULER OTOMOTIF] Bus Baru PO Garuda Mas | Suzuki Fronx Siap Meluncur di Jepang | Bus DAMRI Perintis Hadir di Surabaya
- Mengenal Teknologi DiSus System pada SUV BYD Yangwang U8
- Opsi Dashcam Terbaik di Bawah Rp 2 Juta di GIIAS 2024
- Mazda Hadirkan 1.440 Diecast Produk Mazda di GIIAS 2024
- Jokowi Santai Tesla Tidak Kunjung Berinvestasi di RI
- Swift Generasi Baru Meluncur di India, Harga Rp 100 Jutaan
- Konsumsi BBM Keeway Benda V252C, Satu Tangki Tembus 500 Km
- Waspada, Penyebab Rem Bus Blong Bisa karena Salah Pengoperasian
- Truk Shacman X3000 Palm Oil Tanker Resmi Diluncurkan
- Sering Disepelekan, Ini Pentingnya Uji Kir Kendaraan Umum secara Berkala
New
- Gresini Racing Siap Bangkit untuk MotoGP Amerika
- Ganjil-Genap saat Asian Games Dibuat 15 Jam
- Harga Motor Matik Bekas per Februari 2023, Yamaha Mio mulai 7
- Serba Ringkas, Sensasi Uji Fitur Tiggo 5X di Jalur
- SPKLU di Tol Trans Sumatera Bertambah 13 Unit, Simak
- Cari Aksesori buat Motor Listrik, Opsinya Masih
- Mobil Terasa Boros Selama Perjalanan Mudik, Ini
- Salah Kaprah Penggunaan Lampu Jauh pada
- Bukan Cuma Monkey, Ini Motor Honda Lain yang Inden
- Tidak Tebang Pilih, Ini Prosedur WNA jika Kena Tilang
Recommend
- Komparasi Biaya Servis All New Voxy vs Serena C27, Siapa Lebih
- Deretan Hatchback di IIMS 2022, Harga di Bawah Rp 350
- 8 Unit Hino RM 280 Jadi Armada Baru PO Transport
- PSBB Transisi Diperpanjang, Transjakarta Buka Rute
- Inden Mobil Listrik Toyota bZ4X Tembus 6
- Modal Rp 13 Juta, Bawa Pulang CBR 250 dan Ninja 250
- Honda Hubungi Miguel Oliveira, Opsi Pengganti
- Catat Waktunya, Akses Keluar Grogol Tol Dalam Kota Ditutup
- Komentar Masyarakat Soal Motor Listrik Murah, Bikin
- Berapa Pendapatan Kernet Bus