Sirkuit Mandalika Punya Alat Pemadam Kendaraan Listrik, Begini Cara Kerjanya
![Ilustrasi mobil terbakar secara tiba-tiba](https://asset.kompas.com/crops/QdIUVlYL9J-VVTrnfR5XO3vwG6g=/0x0:750x500/1200x800/data/photo/2022/06/06/629d97db6fe38.jpg)
JAKARTA, - Pengelola Mandalika International Street Circuit, Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sudah mempunyai sejumlah alat pemadam khusus kendaraan listrik yang siap digunakan tahun ini.
Kendati tak menyebutkan jumlahnya, Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria menyampaikan, langkah tersebut diambil sebagai upaya perseroan supaya tetap relefan dalam memfasilitasi berbagai ajang motorsport.
"Sebab penindakkan dan pemadaman api pada kendaraan listrik berbeda dari kendaraan berbahan bakar fosil (bensin). Sehingga kita belajar terus supaya dapat memfasilitasi semua jenis kendaraan," katanya di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Baca juga: Calon Pembeli Harus Curiga jika Pedal Kopling Mobil Manual Terlalu Enteng
![Sirkuit Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), (23/11/2023).](https://asset.kompas.com/crops/G9QapzLQVhZpUimDS82NM2SHqpI=/59x0:904x563/750x500/data/photo/2023/10/17/652e9cac09677.jpg)
Andhi, panggilan akrabnya, menjelaskan secara teori api memiliki tiga kaki untuk timbul, yakni udara (oksigen), bahan bakar, dan pemantik. Jika salah satu kaki diputuskan, maka secara otomatis api akan mati.
Namun pada kasus kendaraan listrik yang sumber daya dan penggeraknya berasal dari baterai, faktor hadirnya api sangat berbeda.
"Api pada baterai atau aki timbul karena adanya kebocoran seperti ditusuk. Kita tidak bisa memutusnya, karena dia tidak butuh oksigen untuk menyala namun disebabkan sel-sel di aki yang beradu," ucap Andhi.
"Maka, walaupun disiram, api tidak akan mati. Hanya ditunggu saja sampai power (daya)-nya habis. Oleh karena itu penindakkan atas pemadamannya berbeda dengan kendaraan bensin," lanjut dia.
"Sementara api yang dikeluarkan itu jauh lebih panas. Jadi salah satu untuk mematikan dan mencegah kobaran api, diselimutkan atau pakai blanket dan kita sudah punya alatnya," kata Andhi.
Sederhananya, ketika terdapat mobil listrik yang terbakar karena baterai atau aki mengalami korslet imbas crash, petugas akan menyiramkan alat pemadam khusus tersebut ke titik pusat hadirnya api.
Titik pusat api itu lantas akan dibungkus seperti selimut sehingga api tidak akan membesar, hanya tercetus di satu tempat saja.
Baca juga: MGPA Sudah Punya Alat Pemadam Api Khusus Mobil Listrik
![Ilustrasi mobil listrik, kendaraan listrik.](https://asset.kompas.com/crops/kwqyX1JmsiHzylQDX3oXqC01z_M=/0x1:1000x668/750x500/data/photo/2024/02/20/65d486a9d7752.jpg)
"Bila sudah memungkinkan, baterai tadi dipindahkan dan ditunggu sampai dayanya habis. Api tidak akan kemana-mana, tetap di dalam hingga nanti mati sendiri (saat daya sudah habis)," kata Andhi.
"Ini ada sekolahnya. Selama ini kita belum berani menerima untuk test drive kendaraan listrik karena tidak punya alat pemadamnya. Sekarang, sudah ada, kita baru beli alat-alat itu untuk mempersiapkan diri kita sendiri," ucap dia lagi.
Dengan adanya alat pemadam khusus kendaraan listrik itu, ia berharap Sirkuit Mandalika yang bertempat di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat bisa menjawab permintaan atas kebutuhan tes dan ajang motorsport untuk kendaraan listrik nasional.
Terkini Lainnya
- Berapa Umur Baterai Listrik Hyundai?
- Belum Dijual, Intip Mobil Sport Listrik...
- Wajib Tahu Beda Aki Soak dan...
- Jusuf Hamka Borong 100 Unit Mobil...
- Airlangga Klaim Kebijakan EV Berjalan Baik,...
- Menhub Dorong Penelitian Baterai EV: Langkah...
- Kementerian ESDM Jelaskan Urgensi Indonesia Adopsi...
- Daftar Harga Mobil Listrik Baru di...
- Kerja Sama Pertamina dan Toyota, Produksi Bioetanol 100 Lebih Banyak
- GWM Tank 300 Punya 9 Mode Berkendara, Siap Off Road
- Inden Jadi Sebab Utama Konsumen Mobil Listrik Batal Beli
- Alasan Tidak Perlu Khawatir Perjalanan Jauh Pakai Hyundai Ioniq 5
- Ini Mobil Listrik Termurah di GIIAS 2024
- Honda Tetap Berharap Ada Insentif Mobil Hybrid
- Modifikasi Honda Vario 125, Bisa Dipakai Harian
- Kumpulan Mobil Rp 300 Jutaan di GIIAS 2024
- Motor Listrik Termurah di GIIAS 2024, Harga mulai Rp 2,999 Juta
- Meluncurkan 3 Mobil Baru, Ini Target Penjualan Kia di GIIAS 2024
- Tips Pasang Audio untuk Mobil Listrik
- Jusuf Hamka Borong 100 Unit Mobil Listrik Wuling di GIIAS 2024
- Punya Duit Setengah Miliar, Ini Mobil yang Bisa Dibeli di GIIAS 2024
- Airlangga Klaim Kebijakan EV Berjalan Baik, Insentif Hybrid Masih Disiapkan
- Tampil Lebih Sporty, Daihatsu Luncurkan Xenia ADS Baru di GIIAS 2024
- Motor Injeksi Masih Butuh Ritual Memanaskan Mesin?
- Video Mobil Mengekor Belakang Bus biar Irit BBM, Benarkah Demikian?
- Ganti Ban Mobil Ukuran Besar, Rem Wajib Disesuaikan
- 30 Persen Tiket MotoGP Indonesia 2024 Sudah Terjual
- Komunitas Toyota Raize Gelar Ngobardak agar Makin Solid
New
- Toyota Batalkan Pesanan Harrier dan Land
- Tahun Ini, PLN Siap Perluas SPKLU di Sepanjang Tol
- Strategi Polisi Atasi Kemacetan di Jalur Puncak Saat Libur
- Lakukan Ini Ketika Terjadi Gempa Saat Kita Sedang
- Rumor Honda Siapkan Bebek Adventure CT150, Pakai Mesin
- Ada Bus Ugal-ugalan di Tol, Apa yang Mesti
- Daftar Mobil Honda yang Terkena Recall Inflator
- PT AMMAN Tambah Lagi Enam Unit Bus Karyawan dari
- Menunjukkan Eksistensi, Komunitas Toyota Raize Gelar Acara
- Mampir ke IIMS 2024, Moeldoko Langsung Beli BYD Seal
Recommend
- Pertama Kali di Kustomfest 2019, Ajang Balap Flat
- [VIDEO] Mobil-mobil Terlaris di Tengah
- Juli 2022, Honda Kerek Harga
- [POPULER OTOMOTIF] Bahaya Main Ponsel Saat Isi Bensin | SUV Esemka Garuda 1 di
- Coba Fitur-fitur Canggih di VW Tiguan Allspace
- 6 Pebalap Binaan AHM Siap Bersaing di Idemitsu Asia Talent Cup
- Oli Mesin yang Tepat Bisa Berdampak pada Efisiensi Bahan
- Kecelakaan Bus di Tol Pemalang, Sopir Diduga
- Rumors BMW Mau Ikut MotoGP, Mimpi Toprak Mulai
- Mengapa Vespa 2-Tak Sering Kali