Bagnaia Mengomentari Regulasi Baru MotoGP 2027
![Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Qatar 2024](https://asset.kompas.com/crops/PjtNrKLL2nbC1cThR0EZ2sEJg1c=/0x0:900x600/1200x800/data/photo/2024/03/09/65eb4b8039c62.jpeg)
JAKARTA, - Mulai musim 2027, MotoGP menerapkan sejumlah aturan baru. Salah satunya pengurangan kubikasi mesin motor dari 1.000 cc menjadi 850 cc.
Fitur-fitur pendukung lain juga ikut disunat. Salah satu perangkat yang dibatasi pada era baru MotoGP tersebut ialah aerobody, serta perangkat holeshot dan ride-height.
Baca juga: Kaca Film Gelap Bukan Jaminan Bikin Kabin Mobil Adem
Pebalap pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia buka komentar terhadap aturan baru tersebut. Bagnaia mengatakan, banyak pebalap dan tim lain yang mengeluh karena kurang kompetitif.
![Marc Marquez dan Francesco Bagnaia saat berlaga pada MotoGP Spanyol 2024](https://asset.kompas.com/crops/G15H6J_IRoy86Mp_F4H2H0iSSRo=/0x171:2048x1536/750x500/data/photo/2024/04/29/662ebf729a052.jpg)
Seperti diketahui, tiga musim terakhir Ducati bisa dibilang superior. Fitur-fitur yang dibatasi seperti aerobody, serta perangkat holeshot dan ride-height salah satunya merupakan terobosan Ducati.
Namun, banyak yang mengeluh teknologi tersebut membuat MotoGP terlalu sulit untuk disalip dan balapan jadi monoton, sementara perangkat holeshot dan ride-height tidak disukai oleh semua pebalap.
“Saya hanya ingin memiliki mesin tercepat. Ini (motor) tidak pernah cukup cepat, meskipun mesinnya sudah sangat kencang," kata Bagnaia dilansir dari Crash, Kamis (9/5/2024).
Baca juga: Wuling Buka Promo buat Air ev, Almaz dan Alvez
AFP/JAVIER SORIANO Pebalap Ducati Italia Francesco Bagnaia dan pebalap Marc Marquez pada balapan Grand Prix MotoGP Spanyol di arena Jerez di Jerez de la Frontera pada Minggu 28 April 2024.
“Saya hanya ingin motor kencang yang bisa saya gunakan untuk menang. Satu-satunya alasan saya menikmati MotoGP adalah karena saya punya motor yang bisa saya pakai untuk menang. Mampu menang adalah motivasi terbesar," katanya.
Bagnaia juga mempertanyakan kepada pebalap yang merasa kesulitan dengan berbagai fitur teknologi baru. Sebab menurutnya teknologi membuat motor makin kencang yang mana itu yang diinginkan semua pebalap.
“Saya tidak mengerti mengapa beberapa pebalap mengatakan ini sulit. Anda harus membiasakannya. Bagi saya, bermain-main dengan tombol saat balapan sudah menjadi hal biasa," katanya.
Baca juga: Motor China Banyak yang Jiplak Desain, Ini Kata Yamaha
![Francesco Bagnaia saat sesi kualifikasi MotoGP Qatar 2024](https://asset.kompas.com/crops/YacpcoKDIPU2CxRSfRgEX9Ymwx0=/0x0:1296x864/750x500/data/photo/2024/03/11/65edf2c069f5f.jpeg)
“Itu bagian dari pekerjaan. Jika Anda ingin cepat, Anda harus melakukannya. Mungkin orang-orang ini mengeluh karena mesin (motor) mereka tidak berada pada level yang sama dengan kami," ujar Bagnaia.
Menurut Bagnaia aturan baru pada 2027 akan memberikan keuntungan bagi pihak-pihak yang selama ini kontra pada perkembangan teknologi.
“Jadi mereka ingin menghilangkan beberapa hal tersebut agar kami tidak lagi mendapatkan keuntungan itu. Saat ini semua orang kurang lebih berada pada level yang sama,” ujarnya.
Terkini Lainnya
- Ini Masalah Honda Freed Bekas yang...
- Cerita Alvin Bahar Soal Keunggulan Gerak...
- Wintrone Punya Kendala Penuhi Regulasi Bobot...
- Alvin Bahar, Keluarga Penggila Honda Civic...
- Toyota Belum Perkenalkan Mobil Hybrid Murah,...
- Suzuki dan Wuling Harap Kebijakan Mobil...
- Kombinasi Bioetanol dan Hybrid Reduksi Emisi,...
- Stafsus ESDM Ungkap Kendala Pengembangan Bahan...
- Sambut 50 Tahun, Isuzu Lanjutkan Komitmen Inovasi dan Melayani
- Perhatikan Hal Ini Sebelum Ganti Pelek Mobil
- Modifikasi Kabin Toyota Hiace Jadi Elegan Modal Rp 450 Juta
- Sasis Tronton Canggih Mercedes-Benz Pakai Bodi Bus Tingkat
- 500 Unit Aion Y Plus Mulai Dikirim, Sampai Indonesia Agustus 2024
- Bedanya Modifikasi Truk Aliran Semi dan Full Ekstrem
- Beda Sopir Truk Profesional Paling Dasar yaitu Lakukan Pengecekan
- Skema Kredit Mobil Listrik VinFast VF e34, Cicilan mulai Rp 5 Juta
- Begini Cara Memilih Ban Mobil Baru yang Benar
- Anti Ribet, Simak Cara Merawat Baterai Hyundai Listrik Ioniq 5
- Cara Daihatsu Menunjukkan Komitmen Keberlanjutan di GIIAS 2024
- Suzuki Berikan Diskon Menarik untuk Mobil Hybrid di GIIAS 2024
- Pilih Dashcam Murah di GIIAS 2024, Sudah Ada Fitur Perekaman Loop
- Mau ke GIIAS 2024 Bisa Manfaatkan Shuttle Bus Gratis
- Bicara Kemungkinan Mazda CX-60 Pro Dirakit Lokal
- BI Rate Naik, FIF Belum Ubah Target Kredit Motor Honda
- Dishub DKI Bakal Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket
- Begini Cara Perpanjang STNK yang Beda Alamat di KTP
- Ingat, Ganjil Genap Jakarta Tidak Berlaku Hari Ini dan Besok
- Wuling Buka Promo buat Air ev, Almaz dan Alvez
New
- Kia EV6 Facelift Meluncur, Punya Jarak Tempuh Lebih
- Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soetta Rp
- Mengapa Moge Sering Seliweran pada Sunmori
- PSBB Bekasi, Polisi Tindak Tegas Pengendara yang
- Banyak Bus dan Truk yang Mengalami Rem Blong, Metode Pengujian Kir Dipertanyakan
- Beda Sopir Truk Profesional Paling Dasar yaitu Lakukan
- Diberi Kelonggaran Kredit, Asosiasi Ojol Minta Aturan
- Hasil Kualifikasi Moto2 Ceko, Andi Gilang Masih
- Tim Satelit Mendominasi MotoGP 2020, Apa Bedanya dengan Tim
- Tips Meminimalisir Budget Saat Konversi Motor
Recommend
- Pemutihan Denda Pajak Kendaraan di Jatim Berlaku hingga Desember
- Adu Kencang Knalpot Brong, Ingat Lagi Aturan Suara Gas
- Pakai Earphone Saat Naik Motor Dilarang, Bisa Kena Denda Rp
- Ini Penyebab Kebakaran Mobil Listrik yang Susah
- Rem Skutik Sering Blong Saat di Turunan, Ini
- Marc Marquez Sukses Raih Podium Ganda pada MotoGP Perancis
- PPKM Diperpanjang, Ganjil Genap di Jakarta Tetap
- Cara Mudah Merawat Kaca Film Mobil di
- Kenali Penyebab Keretakan pada Keramik
- BI Rate Naik, Toyota Yakin Tak Berdampak