Bus Bekas AKAP dan AKDP yang Dipakai Lagi Sering Kecelakaan
![Kondisi bus Pariwisata menabrak rumah warga di Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022). Sebanyak empat orang tewas dan 24 orang luka-luka dalam kejadian tersebut.](https://asset.kompas.com/crops/3ouupr0zOMFcebJi5gW1uX7sboU=/0x0:4000x2667/1200x800/data/photo/2022/05/22/6289c1b984e08.jpg)
JAKARTA, – Kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut puluhan pelajar di Subang, Jawa Barat, telah membuka sejumlah fakta baru. Salah satunya soal armada tua milik perusahaan yang masih beroperasi hingga saat ini.
Ada dugaan bahwa bus ini armada AKDP yang berdomisili di Baturetno, Wonogiri. Bus ini telah dijual dan telah dijadikan bus pariwisata. Umurnya diperkirakan sudah 18 tahun.
Djoko Setijowarno, Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata dan Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, mengatakan, hampir semua bus pariwisata yang kecelakaan lalu lintas adalah bus bekas AKAP/AKDP.
Baca juga: Hindari Rem Blong, Ini Cara Pengereman Motor Matik di Turunan
![Polisi melakukan pemeriksaan di lokasi kecelakan bus pariwisata dengan truk di Tol Dupak - Tanjung Perak Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (5/3/2022). Kecelakaan antara bus pariwisata bernopol D 7610 AT yang memuat rombongan peziarah dengan truk 'Colt Diesel' nomor polisi W 9948 Z itu diduga disebabkan salah satu penumpang bus merebut kendali kemudi dari sopir bus dan menabrak truk 'Colt Diesel' dari arah berlawanan. Dalam kecelakaan itu sopir truk dan kernetnya meninggal dunia di lokasi kecelakaan.](https://asset.kompas.com/crops/y8j3e4bPvMXr1XPZmozu21G5p-M=/0x0:4000x2667/750x500/data/photo/2022/03/05/6223588188430.jpg)
“Dan korban-korban fatal dengan polanya sama, yaitu tidak adanya sabuk keselamatan dan body bus yang keropos, sehingga saat terjadi laka terjadi deformasi yang membuat korban tergencet,” ujar Djoko, dalam keterangan tertulis (13/5/2024).
Menurutnya, pemerintah sudah membuat aturan batas usia kendaraan bus, tapi masih setengah hati dalam implementasinya.
“Bus yang lama tidak di-scrapping. Akan tetapi dijual kembali sebagai kendaraan umum, karena masih pelat kuning, sehingga bisa di-KIR tapi tidak memiliki izin. Keadaan ini terus terjadi dan tidak bisa dikendalikan,” ucap Djoko.
Baca juga: Bahaya Laten Bus Pariwisata, Banyak Makan Korban
Ia menjelaskan, pada saat kecelakaan rem blong di Pamijahan (Cianjur) tahun 2022, Dirjen Hubdat dan Kasubdit Angkutan Orang menemukan sendiri bus-bus wisata yang parkir di sana mengantar wisatawan ziarah.
Rupanya, semua bus menggunakan pelat kuning, dan KIR-nya hidup. Tapi tidak ada satupun yang terdaftar di SPIONAM alias tidak berizin.
“Pengawasan terhadap bus pariwisata masih perlu diperketat dan harus ada sanksi bagi perusahaan bus yang lalai terhadap tertib administrasi,” kata Djoko.
“Sudah saatnya, pengusaha bus yang tidak mau tertib administrasi diperkarakan. Selama ini, selalu sopir yang dijadikan tumbal setiap kecelakaan bus,” ujarnya.
Terkini Lainnya
- Bus Listrik Karoseri Tentrem Jadi Kendaraan...
- Bedanya Bodi Bus Navigator Listrik dan...
- Bus Baru PO Garuda Mas, Harga...
- Bus Listrik Buatan Karoseri Tentrem Pakai...
- Bus Sleeper Makin Terkenal, Laksana Terus...
- Alasan Kenapa USB Port di Bus...
- Perhatikan Hal Ini Sebelum Beli Honda...
- Bawa Tema Lokal, Bus Baru Adiputro...
- United Jamin Layanan Purnajual Motor Listriknya
- Suzuki S-Presso Diskon Rp 10 Juta, Cicilan mulai Rp 2 Jutaan
- Akar Masalah Penjualan Mobil Baru di Indonesia Stagnan
- Pemesanan Ioniq 5 N Diklaim Tembus Tiga Digit
- BYD M6 Bisa Ganggu Segmen MPV Murah
- Pilihan Kaca Film Murah di GIIAS, Mulai Rp 1 Jutaan
- Sulap Kabin Toyota Innova Zenix Jadi VIP Lounge, Siapkan Rp 180 Juta
- Pamor Stargazer Tidak Pernah Pudar, Jagoan Hyundai di GIIAS 2024
- Distribusi Solar Belum Rata, Isuzu Sebut Wacana Euro5 Kurang Tepat
- Ragam Promo Beli Ban Mobil di GIIAS 2024
- Cara Hyundai Ioniq 5 N buat Menarik Minat Konsumen
- Program Khusus Beli Motor Baru di GIIAS 2024
- Skema Kredit Honda Brio di GIIAS 2024, Cicilan mulai Rp 3 Jutaan
- Simulasi Biaya ke GIIAS Satu Keluarga, Siapkan Minimal Rp 700.000
- Strategi Baru dan Efek Kejut MPV Listrik BYD M6
- Umur Baterai Motor Listrik, Dihitung Tahun atau Cycle Life?
- Swift Generasi Baru Meluncur di India, Harga Rp 100 Jutaan
- Alien Rider, Aksesori Keselamatan dengan Radar untuk Motor
- BYD Luncurkan e-Platform 3.0 Evo, Jauh Lebih Canggih
- Pembatasan Kendaraan di Indonesia Tidak Bisa Disamakan dengan Singapura
New
- Simak Bocoran Harga Toyota Avanza
- Kesiapan Indonesia Menggunakan Kendaraan
- Toyota Avanza Lawas Tampil Jangkung Bergaya
- Tilang Elektronik di Jalur TransJakarta Berlaku 1 Oktober
- 8 Pengecekan yang Perlu Dilakukan Usai Mobil Tempuh Perjalanan
- Hasil FP1 MotoGP India 2023; Bezzecchi Tercepat, Marquez
- Ulas Fitur Mobil Listrik Neta
- Kata Daihatsu Soal Masalah ECU Ayla 1.000
- Tanpa Lulus Uji Emisi, Menhub Pastikan STNK Tidak Bisa
- Intip Biaya Perbaikan bila ECU Nissan Grand Livina
Recommend
- [POPULER OTOMOTIF] Wuling Perkenalkan Mobil Listrik untuk Pasar Indonesia | Melihat Langsung Wuling EV, Calon Mobil Listrik untuk Pasar
- Catat, Ini Tips Aman Naik Motor bagi
- Jelang Libur Anak Sekolah, PO Bus Belum Alami Lonjakan Pesanan
- Diskon City Car Awal Juli 2022, Brio RS Rp 5 Juta, Sirion Rp 17
- Benarkah Immobilizer Jadi Sistem Keamanan Tertinggi pada
- Manfaatkan Fitur Suara Saat Mengemudi Pakai Aplikasi
- Kronologi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Diduga Rem
- Mengenal Contraflow yang Populer Setiap Mudik
- Bus Unik Milik Sumber Anugrah, Single Glass tapi Mirip Double
- Honda Jazz Pamit Undur Diri, Ini Curahan Hati