Kenaikkan BI Rate Dipercaya Tak Langsung Berdampak pada Sektor Otomotif
![Ilustrasi penjualan mobil](https://asset.kompas.com/crops/qGbPkKDWRy-Ro7JD3m9qpumTwTg=/0x0:780x390/1200x800/data/photo/2013/09/19/2159015IIMS341379601310-preview780x390.jpg)
JAKARTA, - Bank Indonesia menerapkan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 0,25 persen, menjadi 6,25 persen pada Rabu (24/4/2024).
Langkah ini dilakukan oleh BI untuk memperkuat stabilitas nilai tukar dan mencegah pertumbuhan ekonomi dari dampak global.
Namun imbasnya bisa terkena ke berbagai sektor, seperti kredit kendaraan bermotor. Biasanya, kenaikan yang tiba-tiba akan membuat kejutan di pasar.
Baca juga: Notifikasi Tilang ETLE Bisa Dikirim Lewat Whatsapp
![Mandiri Tunas Finance tawarkan promo kredit mobil listrik di ajang PEVS 2022.](https://asset.kompas.com/crops/JHPSGFcu4DdZvJtvub7cocslFEU=/0x106:1600x1173/750x500/data/photo/2022/07/30/62e4d80905a9f.jpeg)
Kendati demikian, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) Suwandi Wiratno menjelaskan, kenaikan BI Rate tidak akan langsung berdampak pada sektor otomotif.
"Itu tidak akan berpengaruh bagi yang sudah atau sedang berjalan kreditnya di perusahaan pembiayaan karena biasanya mereka menerapkan bunga tetap hingga cicilan berakhir," jelas dia saat dihubungi , Jumat (25/4/2024).
"Mungkin pada konsumen yang baru akan mengajukan kredit. Tetapi kalau saat ini hanya 25 basis poin, seharusnya tidak ada dampak signifikan," lanjut Suwandy.
Hanya saja, kalau suku bunga tinggi terkait bertahan cukup lama, ceritanya akan beda. Sebab perusahaan pembiayaan tentu akan melakukan penyesuaian.
Baca juga: Beda dengan Bus, Begini Cara Naik Sasis Bus yang Benar
![Ilustrasi kredit kendaraan bermotor, kredit mobil.](https://asset.kompas.com/crops/4hOju78HeCHQS36yIfANtQXZJ6Q=/76x0:879x535/750x500/data/photo/2023/12/15/657c254cae820.jpg)
Untuk mereduksi kejadian tersebut, pemerintah perlu menjaga kondisi ekonomi nasional khususnya nilai tukar dollar AS terhadap rupiah.
"Kalau suku bunga tinggi ini cukup lama, ya tentu perusahaan pembiayaan akan melakukan adjustment dengan kenaikan suku bunga juga," ujarnya.
"Tetapi tetap diakui ketika Dollar AS menguat terhadap rupiah seperti level saat ini, masyarakat akan melakukan pengalihan belanja. Sehingga adanya penundaan pembelian di samping konsumen yang wait and see," tutup Suwandi.
Terkini Lainnya
- BYD Percaya Diri Bersaing di Pasar...
- Muncul di GIIAS 2024, Motocompacto Calon...
- Menperin Minta APM Tahan Harga Kendaraan,...
- Gaikindo Akui Dorong Pemberian Insentif bagi...
- Cara Sederhana Membedakan Suku Cadang Toyota...
- Menperin Minta Pabrikan Tidak Naikkan Harga...
- Penjualan Mobil Sulit Capai 1,1 Juta...
- Mobil dan Motor Baru Wajib Pakai...
- Apakah Pocket Concept Bakal Jadi Motor Listrik Terbaru Honda?
- Impresi Naik Bus Unicorn Indorent dari Jakarta ke Kartasura
- Mazda Pasang Target 1.000 Unit di GIIAS 2024
- Indonesia Siap Terapkan B40 untuk Kendaraan Bermotor
- Hyundai Tahan Kenaikan Harga Mobil Baru sampai Akhir 2024
- Alasan Kenapa USB Port di Bus Hanya untuk Mengecas Ponsel
- Gestur Positif BKPM Soal Rencana PPnBM DTP Jilid 2 Mobil Baru
- Deretan Bus Suites di GIIAS 2024, Setiap Karoseri Punya Produk Unik
- Pabrik Subaru di Thailand Tutup, Bakal Relokasi ke Indonesia?
- Video Viral Bus Sugeng Rahayu Ugal-ugalan di Jalan
- MPV Listrik BYD M6 Dapat Garansi Baterai Delapan Tahun
- Bus Listrik Buatan Karoseri Tentrem Pakai Sasis Lokal Wintrone
- Gaikindo Akui Dorong Pemberian Insentif bagi Mobil Hybrid
- [POPULER OTOMOTIF] MPV Listrik BYD M6 Tanpa Gratis Servis | Daihatsu Rocky Tampil Beda di GIIAS 2024 | Upaya BYD Rangsang Daya Beli
- Ini Alasan GWM Indonesia Masih Fokus Jualan Mobil Hybrid
- [POPULER OTOMOTIF] MPV Listrik BYD M6 Tanpa Gratis Servis | Daihatsu Rocky Tampil Beda di GIIAS 2024 | Upaya BYD Rangsang Daya Beli
- Cara Chery Jaga Harga Jual Kendaraannya di Indonesia
- Aprilia Bikin Motor Balap, Spek Mirip Motor MotoGP
- Tips Alternatif Modifikasi, Bisa Pakai Suku Cadang Orisinal Thailand
- Ganjil Genap Jalur Puncak Berlaku Hari Ini sampai Minggu
- Alasan Kenapa Mesin Truk Harus Dipanaskan Sebelum Digunakan
New
- Keunikan PO Raya dengan Bangku Bekas Pesawat, Sudah dari
- Mudah, Begini Cara Cek Kelaikan Bus yang Akan
- Tampilan Polytron Fox R Pakai Livery, Masih Belum
- Cara Operasikan Parkir Otomatis pada GWM Haval H6
- Modifikasi Pikap L300 Bumper Ceper Modal Rp 35
- Daftar Gaji Pebalap MotoGP, Marc Marquez Masih
- Mazda6 Estate Jadi-jadian, Menjelma Jadi
- Viral, Video Pengendara Motor Berlagak ala Superman di Jalan
- Ulas Performa dan Konsumsi BBM Honda WR-V Dipakai
- 2 Tahun Lagi Kendaraan Listrik Bakal Bebas PKB dan
Recommend
- [VIDEO] Melihat Toyota Fortuner Berubah Menjadi VIP
- Spesifikasi Zeekr 009, Pesaing Alphard Versi Listrik dari
- Kesalahan Fatal Perbaikan Transmisi Bunyi Jedug pada Mobil
- Awas Salah Ganti Oli Bisa Bikin CVT
- Libur Panjang, Volume Lalu Lintas Menuju Puncak Naik 13
- Mudik Gratis 2024, 160 Bus Antarkan Penumpang Arus
- [POPULER OTOMOTIF] Injak Kopling atau Rem Dahulu Saat Kurangi Kecepatan Mobil Manual? | Biaya Resmi Perpanjangan SIM A dan C per Desember
- Wuling Tanggapi Pabrikan Lain yang Ikutan Kasih Garansi Seumur
- Pelat Titanium di Tangan Marquez Ternyata Patah karena Buka
- [POPULER OTOMOTIF] Honda HR-V SE Curi Perhatian di IIMS 2022, Intip Spesifikasinya | Toyota Habiskan Waktu 2 Tahun Bikin Innova EV Concept