Sejarah Pagani, Buah Frustrasi Lamborghini
![Pagani Huayra Roadster di IIMS 2024](https://asset.kompas.com/crops/m9cYLHB9tAd82EFcGXGQv_CPAEM=/0x389:4624x3472/1200x800/data/photo/2024/02/24/65d99f6590a11.jpg)
JAKARTA, - Meski terbilang anak baru di dunia supecar, nama Pagani tidak bisa dianggap remeh. Merek asal Italia yang berbasis di San Cesario sul Panaro dekat Modena ini punya sejarah yang cukup unik.
Pagani Automobili S.p.A. atau biasa disebut Pagani merupakan produsen supercar dan serat karbon yang didirikan Horacio Pagani, pria berdarah Argentina-Italia pada 1992.
Baca juga: Masih Berpotensi Hujan, Jangan Abaikan Jarak Aman Berkendara
Pagani berasal dari keluarga sederhana di Argentina, di mana ayahnya adalah seorang pembuat roti, tetapi dia terobsesi dengan mobil sejak usia muda. Pada tahun 1983, dia pindah ke Italia dan bekerja untuk Lamborghini.
![Pagani Zonda R](https://asset.kompas.com/crops/STKv6Am_vUvqK720_mcgwRTv4h0=/0x0:840x560/750x500/data/photo/2021/09/29/6154017952588.png)
Dilansir dari Medium, pekerjaan pertama Pagani di Lamborghini ialah sebagai petugas kebersihan.
Karena ketekunan dan kegigihannya dalam bekerja, posisi Pagani kemudian naik sampai akhirnya dia mendapat tempat di tim material komposit yang saat itu baru dibentuk di Lamborghini.
Proyek pertama Pagani ialah mengembangkan mobil Lamborghini LM002, sebuah SUV yang terlihat "jelek". Namun, dari situ, karier Horacio melesat karena dia kemudian menjadi kepala insinyur di Lamborghini.
Baca juga: Estimasi Kerugian Kecelakaan Sepanjang Arus Mudik, Tembus Rp 2 Triliun
Pada saat itu, Pagani sudah menjadi profesional di bidangnya dan mendapatkan posisi terhormat di Lamborghini. Di saat yang sama dia sangat tertarik dengan serat karbon alias carbon fiber yang dianggapnya merupakan teknologi masa depan.
Pagani menyadari betapa bermanfaatnya serat karbon jika digunakan pada sportcar. Bahan ini cocok buat dipakai di mobil karena bisa meningkatkan kecepatan, daya tahan, dan akselerasi yang lebih cepat karena bobotnya yang ringan.
![Pagani Zonda Roadster](https://asset.kompas.com/crops/3D3Bnh9n9wJs9LHtObyCopJf0Vo=/0x0:1500x1000/750x500/data/photo/2022/12/02/6389e4ed9c21f.jpeg)
Namun, para petinggi di Lamborghini menentang keputusannya untuk menggunakan serat karbon karena Lamborghini tidak ikut balapan dan saingan beratnya, Ferrari, juga tidak menggunakannya.
Pagani mencoba meyakinkan para pengambil keputusan di Lamborghini untuk berinvestasi pada autoclave guna memperluas produksi komponen serat karbon. Namun, petinggi Lamborghini tak melihat kebutuhan tersebut.
Pagani yang terobsesi dengan ide untuk membuat mobil dengan serat karbon kemudian mengambil pinjaman bank dan membeli autoklaf sendiri pada tahun 1987.
Jadi, pada tahun 1988, Pagani yang mengelola departemen komposit Lamborghini mendirikan Pagani Composite Research dan mengerjakan banyak proyek internal Lamborghini.
Baca juga: Mudik Lebaran, Catat Nomor Telepon Penting untuk Kondisi Darurat
/FATHAN Pagani Huayra Roadster di IIMS 2024
Saat di Lamborghini, Pagani membuat proyek unik yang akhirnya dikenal sebagai konsep Countach Evoluzione. Countach ini dibangun dari nol oleh Pagani dan timnya yang terbuat dari serat karbon, kevlar, serta aluminium.
Karena Lamborghini masih belum tertarik dengan idenya, Pagani yang merasa frustrasi akhirnya meninggalkan Lamborghini pada tahun 1991 dengan membawa autoklaf dan tim insinyurnya.
Ketika dunia perlahan mulai mengenal keunggulan serat karbon, Pagani mendirikan konsultannya sendiri yang disebut Modena Design dan membuat komposit serat karbon untuk beberapa pabrikan besar, seperti Ferrari dan tim Aprilla di MotoGP.
Pagani kemudian meminta bantuan Juan Manuel Fangio (juara F1 lima kali asal Argentina) untuk membantunya membuat mobil impiannya. Pagani juga mengubah Modena Design menjadi Pagani Automobili, sebuah pabrik kecil yang membuat supercar buatan tangan.
Baca juga: Cara Paling Aman Bawa Barang di Atap Mobil Saat Mudik
![Pagani Huayra Dinastia Special Edition](https://asset.kompas.com/crops/xJOU0_1RLMqgAwtQ65MraZV6Em8=/0x0:780x390/780x390/data/photo/2014/11/11/0947123Pagani-Huayra-Dinastia-Special-Edition780x390.jpg)
Prototipe pertama lahir pada 1992 dengan nama Fangio F1 yang merujuk pada nama Juan Manuel Fangio, yang kemudian berganti nama menjadi Pagani Zonda.
Setelah itu Pagani meluncurkan Zonda dan sampai saat ini dikenal sebagai pabrikan supercar yang eksklusif dengan harga mahal. Pagani berhasil mengembangkan mobil impiannya untuk pencinta kecepatan.
Hal menarik dari kisah Pagani ialah Lamborghini awalnya berdiri karena rasa sakit hati Ferruccio Lamborghini kepada Enzo Ferrari. Namun, Lamborghini juga yang "menciptakan" Pagani karena Horacio Pagani frustrasi akibat idenya tak tersalurkan.
Terkini Lainnya
- Pilihan Baru Dashcam untuk Pengguna Mobil
- Di GIIAS 2024, Indomobil Berkomitmen Sambut...
- Kata Desainer Honda Sustaina-C Concept Soal...
- Mobil Konvensional Masih Laku, Wuling Siapkan...
- Pabrikan Otomotif Diminta Tidak Naikkan Harga...
- Jadi Basis Produksi Mobil Setir Kanan,...
- Nasib Pajak Mobil Hybrid Masih Belum...
- Pasar Prospektif, Simak Daftar Mobil Listrik...
- Bekal Hyptec HT Bertanding di Pasar EV Indonesia, Baterai Anti Bocor
- Alasan Toyota Hadirkan Suku Cadang T-OPT
- Tantangan Pengembangan SPKLU di Indonesia
- Tak Hanya Incar Kalangan Bos, Lexus Mulai Gaet Gen Z
- Wajib Tahu Beda Aki Soak dan yang Sudah Rusak
- Ini Fitur yang Wajib Ada Saat Beli Dashcam
- MG 3, Hatchback dengan Mesin 1.5L 4-silinder
- Komentar Honda Soal Harga Bekas Freed Masih Mahal
- Tidak Hanya EV, Wuling Lanjutkan Pengembangan Mobil Bermesin ICE
- Harga Subaru di Pasar Mobil Bekas Diklaim Bertahan
- Cara Mitsubishi Tingkatkan Pelayanan ke Konsumen
- AHM Berencana Merakit Lokal Baterai Motor Listrik
- Hyundai Klaim TKDN Kona Electric Sudah Mencapai 60 Persen
- Produsen Ban Ini Punya 2 Produk Baru
- DAMRI Luncurkan Rute Baru Merak-BSD City, Tarif Rp 40.000
- Motor Juara Dunia MotoGP Casey Stoner Dilelang, Sekian Harganya
- Jangan Bawa Durian atau Ikan Asin ke Mobil, Bikin Kabin Apak
- Tekan Potensi Kecelakaan, Kemenhub Atur Batas Mengemudi Sopir Bus
- Viral, Video Motor Terbakar Usai Digeber-geber
- Bagnaia Siap Tebus Kesalahan di GP Amerika, Usai Jatuh di Portugal
New
- Pesan Martin ke Ducati, Usai Menang di MotoGP Perancis
- Tren Bus Single Glass Akan Semakin Eksis di
- Akibat Corona, Jumlah Penumpang Bus di Terminal Tirtonadi
- Cara Suzuki Terapkan WFH, Bisa Layanan Test Drive di
- Adu Spesifikasi CT125 Hunter Cub dan Super Cub C125
- Begini Cara Benar Melepas dan Pasang Aki
- Mobil Listrik Kebal Aturan Ganjil Genap Jakarta
- Live MotoGP Spanyol; Martin Kecelakaan, Sedang Pimpin
- Panaskan Mesin Mobil Selama WFH Jangan Diam di
- Pemerintah Siapkan Standar Kompetensi Modifikasi Mobil dan
Recommend
- Mengapa Memasang Kaca Film Mobil dari Sisi
- Jangan Tunda Ganti Kampas Rem
- AC Mobil Keluarkan Hawa Panas, Mungkin Ini
- Satu Minggu Meluncur, Toyota Raize Terjual 1.269
- Ternyata Pihak Rental Tak Terlalu Suka Sewa Lepas
- Menyapa Desain All New BMW Seri 5 dari Jepang
- Bahas Desain Motor Retro Modern, Royal Enfield Hunter
- Bisa Jajal Mobil Balap Toyota Agya di Sirkuit
- Pengguna Kendaraan Umum untuk Arus Balik Mudik 2024
- H-3 Hari Raya Natal, Tercatat 209.952 Kendaraan Meninggalkan